Sekolah Dasar Kembang

 

 

"Menjadi bisa dari pengalaman."

 

Berdiri tahun 2003, SD Kembang hadir untuk menjawab kebutuhan akan pendidikan dasar yang inovatif dan dinamis di wilayah Jakarta Selatan. Sejak pendiriannya, SD Kembang menggunakan pilihan kurikulum, metode belajar, dan mengembangkan hubungan guru dan murid yang aktif dan hangat. Dimulai dari sebuah kelas dengan 8 orang murid, SD Kembang kini memiliki lebih dari 100 murid di enam tingkatan kelas. SD Kembang juga telah melahirkan alumni-alumni yang kini menuntut ilmu di berbagai sekolah ternama. 

 

Pendidik Sekolah Dasar Kembang percaya bahwa cara belajar terbaik adalah dengan mendapatkan pengalaman langsung. 

Setiap anak mempunyai potensi dan kemampuan besar untuk belajar memahami dunia di sekitarnya. Lingkungan Sekolah Dasar Kembang dirancang untuk memastikan setiap anak memperoleh kesempatan untuk mengeksplorasi diri dan lingkungannya dan memelihara rasa ingin tahunya. Kami percaya, pada hakikatnya belajar adalah sesuatu yang terjadi dalam diri dan pemikiran setiap orang, maka belajar anak yang satu akan berbeda dengan belajar anak lainnya.

 

 

Guru sebagai Among Anak

Ketika menyadari bahwa belajar bukanlah hasil dari proses mengajar tetapi hasil dari apa yang dilakukan setiap murid, para pendidik di Sekolah Kembang mengalihkan perannya menjadi among bagi setiap anak. Setiap hari para pendidik mendampingi murid-muridnya belajar, menjadi rekan diskusi dan kawan bertanya. Mereka mengamati dan membimbing murid-murid mengembangkan kemampuan untuk menetapkan tujuan belajar dan merencanakan kegiatan belajarnya. Tujuan guru bukan lagi menjadi sumber ilmu pengetahuan, tetapi mendorong setiap anak berkembang menjadi pembelajar mandiri.

Pembicaraan yang Bermakna

Hubungan erat antara sekolah dan rumah dijalin melalui pembicaraan yang bermakna. Baik antara orang tua dan guru, atau anak-anak dan guru mereka.
Di Kembang, para guru menghargai anak sebagai individu yang berdaya. Tidak ada pertanyaan yang terlalu mudah, atau pernyataan yang tidak berdasar. Guru mengapresiasi melalui mendengar anak-anak.

Sebagai rekan belajar keluarga, guru akan membicarakan beragam hal seputar perkembangan anak bersama orang tua. Pembicaraan dijalin melalui sesi-sesi rutin secara berkelompok maupun sesi yang lebih pribadi. Topiknya pun beragam, mulai dari bantu diri, 
keterampilan akademik, hingga perencanaan sekolah lanjutan.