Self-Help: Kemampuan Bantu Diri untuk Anak Usia Dini

Pertemuan tatap muka sudah mulai berlangsung di Sekolah Kembang. Walaupun hanya sebentar, saya merasa sangat senang dapat kembali bertemu anak-anak. Saat masuk kelas, saya teringat betapa sibuk dan riuhnya kelas ini dahulu. Beragam cerita, pertanyaan, bahkan permasalahan mengisi hari-hari saya di kelas. 


Dulu, pagi hari saat saya akan memulai kelas, biasanya ada saja selingannya. Ada yang minta bantuan membuka botol minumnya, melepas sepatu, atau meminta bantuan ke toilet. Di masa-masa seperti ini, saya semakin terbatas dalam memberikan bantuan kepada mereka. Mau tidak mau, mereka harus bisa melakukan itu sendiri.

Hal pertama yang ditanyakan guru Kembang kepada calon orang tua murid bukanlah kemampuan akademis anak, melainkan sejauh mana anak bisa melakukan bantu diri. Apakah anaknya sudah tuntas toilet training? Apakah anaknya sudah bisa cuci tangan sendiri? Apakah anaknya sudah bisa meminta bantuan jika merasa kesulitan?

Kemampuan bantu diri ini sangat penting namun sering terlupakan. Kita sebagai orang tua mungkin merasa hal-hal “sepele” ini akan bisa sendiri pada waktunya. Kita lebih sibuk menyiapkan kesiapan-kesiapan akademis, seperti baca, tulis, hitung, dan sebagainya. Namun nyatanya, kemampuan bantu diri inilah yang penting dikuasai anak sebelum kesiapan akademisnya. Jika anak telah menguasai bantu diri dengan baik, maka ia akan merasa percaya diri karena ia mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.

Di kelas, anak-anak yang cakap dalam bantu diri akan lebih siap mengikuti kegiatan belajar. Ia tidak lagi disibukkan dengan hal-hal lain, seperti kebingungan membuka dan menutup tasnya, takut ke toilet, atau sibuk mengelap air minum yang tumpah karena tidak bisa menutup botol dengan baik. Selain itu, kegiatan bantu diri juga membantu anak mengembangkan motorik halusnya. Koordinasi jari-jemari mereka telah terlatih saat mengancing baju, mengikat tali sepatu, atau memakai pakaian. Sehingga, tangan mereka lebih siap untuk menulis. Wah, sekali mengayuh dayung, dua tiga pulau terlampaui!

Bagaimana, Bapak dan Ibu? Keterampilan bantu diri apa yang masih perlu dikembangkan oleh anak Anda? 

Ingat, keterampilan tersebut tidak disulap dalam semalam, tetapi perlu bantuan Anda untuk melatihnya. Yuk, kita bantu anak-anak tumbuh mandiri! 

0
Feed

Leave a comment