Dari Pasir Halaman Kembang ke Dunia Kerja: Cerita Kande, Alumni yang Belajar Jadi Diri Sendiri11/16/2025 Bagi Kande, Sekolah Kembang bukan sekadar tempat belajar. Ia adalah rumah masa kecil yang penuh tawa, air mata, dan kebebasan untuk menjadi diri sendiri. Sejak Playgroup hingga SD kelas 6, setiap sudut sekolah menjadi bagian dari perjalanannya tumbuh — dari halaman berpasir yang sering jadi ajang bermain, sampai panggung kecil tempat paduan suara tampil setiap tahun.
“Kalau mengingat masa sekolah di Kembang, rasanya seperti kebahagiaan tanpa stres,” kenangnya sambil tertawa. “Kami bebas berekspresi, bebas mencoba, dan diajarkan untuk tidak apa-apa kalau belum tahu semuanya.” Menemukan Cara Belajar Sendiri Saat melanjutkan sekolah ke Garuda Cendekia, Kande sadar bahwa budaya belajar di sana berbeda dari Kembang. Namun, satu hal yang ia bawa sejak dulu adalah pelajaran penting bahwa setiap orang punya cara belajar yang berbeda. “Kami diingatkan untuk punya inisiatif mencari cara belajar yang cocok dengan diri sendiri,” katanya. Prinsip itu pula yang akhirnya membuatnya memilih kuliah di bidang perhotelan—karena ia lebih suka belajar melalui praktik. Dunia perhotelan membawanya pada pengalaman magang di sebuah hotel bintang lima, di mana tanpa diduga ia ditempatkan di divisi HR. Dari situ, jalannya berbelok. Ia menemukan ketertarikan baru pada dunia people management dan terus menelusurinya hingga menjadi karier yang ia tekuni sekarang. Nilai dari Kembang yang Selalu Hidup “Di Kembang aku belajar untuk melakukan hal yang disukai, semangat belajar hal baru, dan nggak apa-apa kalau gagal — kalau perlu nangis dulu juga boleh,” ujarnya sambil tersenyum, mengingat nasihat Bu Arum, salah satu guru yang dulu sering menenangkannya saat nilai matematikanya jelek. Ironisnya, kini pekerjaannya justru banyak berhubungan dengan angka — dan semuanya berjalan baik-baik saja. Tak hanya itu, pengalaman kecil lain di Kembang juga menanamkan nilai hidup yang terus ia pegang hingga hari ini: istirahat itu penting. Menjelang Ujian Nasional, Kande masih ingat bagaimana kelasnya diberi satu hari bebas — boleh membaca, bermain, atau bahkan tidur siang bersama. Ternyata itu bukan cuma tentang belajar, tapi tentang memberikan waktu istirahat agar dapat tampil maksimal. Sekarang, di dunia kerja yang cepat dan sibuk, Kande selalu ingat untuk istirahat dan memprioritaskan kesehatan. Kenangan yang Tak Pernah Pudar Ada banyak hal kecil yang membangkitkan nostalgia setiap kali ia mendengar kata Sekolah Kembang: kelinci peliharaan bernama Popo, jajanan Ibu Yani, Bakso Pak Kumis, kolam renang almarhum Ibu Yaya, hingga ayunan ban yang sempat membuatnya jatuh. “Semua hal kecil itu berkesan. Kembang membuat masa kecilku penuh kebahagiaan, walaupun sesekali aku jatuh, terluka, atau menangis—tapi semuanya bagian dari perjalanan hidup yang berharga,” ujarnya. Pesan untuk Generasi Kembang Sekarang “Comparison is the thief of joy,” pesan Kande untuk adik-adik yang kini masih bersekolah di Kembang. “Jangan membandingkan dirimu dengan orang lain. Jadikan hal-hal yang kamu belum tahu sebagai motivasi untuk belajar. Dan yang paling penting, pertahankan teman-teman yang selalu mendukungmu, karena mereka akan jadi rumahmu di mana pun kamu berada.” Hingga kini, Kande masih dekat dengan banyak teman dari masa Playgroup dan SD Kembang. Mereka tumbuh bersama, saling mendukung, dan tetap menjadi safe space satu sama lain. Kembali untuk Mendengarkan Kalau suatu hari punya kesempatan kembali ke Kembang, Kande tidak ingin datang untuk mengajar, melainkan untuk mendengarkan. “Aku ingin dengar cerita dari anak-anak Kembang sekarang—tentang apa yang mereka rasakan, apa yang mereka pelajari,” ujarnya. Ia juga tengah berencana bersama beberapa alumni lain untuk membuat sesi berbagi bagi orang tua dan alumni baru agar punya ruang aman untuk bercerita, saling mendukung, dan belajar bersama. Karena bagi Kande, seperti halnya dulu di Sekolah Kembang, belajar tidak berhenti di ruang kelas. Belajar ada di setiap percakapan, setiap pengalaman, dan setiap pertemuan dengan manusia lain. #hubunganalumni #ceritaalumni #kande
0 Comments
Leave a Reply. |
Hubungan AlumniMari terhubung kembali dan berbagi kisah kepada Keluarga Kembang! ArchivesCategories |
RSS Feed